Wednesday, May 11, 2016

#Kesedihan

Yang membuat manusia sedih adalah kematian,
Mungkin diantara mereka sedih karena takut akan ketidaksiapan atas pengadilan di akhirat, dan mungkin diantaranya sedih bukan karena takut akan hal itu, melainkan belum siap meninggalkan orang2 yang dikasihinya.
Aku tahu bagaimana rasanya mencintai dengan masa hidup yg terbatas. Bukan hanya sedih, tetapi seperti ada teriakan yang sangat dahsyat dalam jiwa untuk bisa memohon memberikan waktu hidup untuk menikmati kebahagian dengan cinta kasih yang tidak akan pernah lekang oleh apapun.
Berjuang menghadapi mautpun akan dilakukan untuk bertahan dan kembali kepada pelukan kekasih hati mereka.
Tetapi, siapakah yg berkuasa akan hidup dan mati?
Ternyata cinta kasih hanya bertahan untuk tertanam dalam hati dengan keikhlasan yg suatu saat akan pergi oleh kedukaan yg mendalam.
‪#Kesedihan

‪#‎ImpianKekasih‬

Aku dan kamu mungkin akan berpisah oleh kedukaan.
Tetapi aku dan kamu tidak akan terpisahkan oleh hembusan nafas terakhir,
Karena aku dan kamu ditanamkan dalam hati yang tidak akan bisa tergantikan.
Ijinkan aku mencintaimu dengan apa yang ada padaku yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.
Biarkan aku memejamkan mata untuk menikmati ketulusanmu hingga akhirnya mata ini terpejam dan tidak akan pernah kembali melihat dunia.
Biarkan dia terpejam selamanya,karena dia sudah menyimpan wajahmu dalam pejaman terakhir, agar dia tertidur dalam senyuman bahagia.
Dunia tidak perlu merasakan apa yang kurasakan, karena cinta kasih ini terlalu murni untuk aku siarkan kepada dunia.
Aku hanya ingin dia milikku seorang, hingga nafas ini menjadi milikku sendiri.
Aku milikmu karena aku diciptakan untuk menjadi milikmu, selamanya dengan janji yang kita buat dihadapan Tuhan.

#‎Kehilangan‬

Ragu, gelisah dalam tanya..
Sedih, kecewa dalam sepi..
Bukan siapa yang aku genggam..
Melainkan siapa yang dapat mengenggamku..
Semakin kubertanya, semakin aku ingin melepaskan diri..
Semakin aku mengenal, semakin aku ingin menghilang..
Aku bukan seperti yang kamu kenal,
Karena tiada seorangpun yang mengenalku..
Aku bimbang dalam ketakutan,
Karena aku pun tiada mengenal diriku sendiri..
Aku ternyata hanya sebuah keakuan..

Kanker..

Kanker..
Kanker..
Kamu memang bisa merenggut tubuh termasuk menggerogoti tubuh yang indah menjadi buruk..
Tetapi satu hal, kamu tidak bisa merampas jiwa seseorang!
Kamu bisa membuat seorang yg ceria menjadi sedih dan putus asa,
Tetapi kamu tidak bisa membunuh harapan seseorang untuk hidup dalam keabadian yang damai!
Kamu bisa memisahkan mereka dari orang yang mereka kasihi,
Tetapi kamu tidak bisa mencabut memori kasih yang mereka bangun setiap saat!
Kamu bisa mematikan jasmani mereka,
Tetapi kamu tidak bisa memisahkan hubungan mereka dengan Sang Pencipta.
Berdoa bagi penderita kanker di seluruh dunia, agar mereka tetap memperoleh harapan dan semangat bahwa jiwa mereka akan berada di Tangan Sang Pencipta kapanpun dan dimanapun!
Kesembuhan tidak selalu jasmani yang sehat, karena kesembuhan lewat kematian pun dengan jiwa yang pulih dari dosa jauh lebih berharga!
Tuhan memberkati para survivor๐Ÿ™๐Ÿฝ
Semangat๐Ÿ’ช๐Ÿฝ๐Ÿ’ช๐Ÿฝ๐Ÿ’ช๐Ÿฝ

‪#‎HanyaBertanya‬

Jika saja Tuhan bisa mengabulkan seluruh doa manusia, pastilah manusia akan merasakan kebahagiaan luar biasa.
Jika saja manusia bisa menyembuhkan dirinya sendiri yang berasal dari Tuhan, maka hidupnya pastilah penuh damai.
Tetapi kenapa Tuhan tidak berikan itu semua?
Bukankah Tuhan mau semua mahluk ciptaanNya bahagia?
Mungkinkah karena Tuhan mau kita menjadi manusia yang lemah sehingga bisa bersandar pada Dia sepenuhnya?
Jika begitu, bisakah Tuhan mengerti mengapa air mata ini tidak pernah berhenti dan teriakan selalu bergelora dalam jiwanya akan suatu pertolongan, kesembuhan, kedamaian, keutuhan, dan segala sesuatu yang baik?
Marahkah Dia dengan semua keputusasaan yang pernah hadir dalam hidup kita?
Kecewakah Dia dengan cara hidup kita yang mencari jalan pintas?

‪#‎hanyabertanyalagi‬

Aku bukanlah dia..
Dia bukanlah aku..
Kamu bukanlah aku..
Aku bukanlah kamu..
Lalu apa artinya membandingkan?
Lalu apa artinya berkhianat?
Lalu apa artinya meninggalkan?
Lalu apa artinya menghujat?
Lalu apa artinya perbedaan?

‪#‎kamusku‬

Kasih,
Hanya sebuah awalan yang tak pernah berakhir!
Dusta,
Hanya sebuah kata yang tak pernah termaafkan!
Khianat,
Hanya sebuah permainan seorang jalang!
Pisah,
Hanya sebuah kedamaian ego!
Kesedihan,
Hanya sebuah air mata tanpa henti!
Mengampuni,
Hanya sebuah kasih yang mampu melakukan!
Sendiri,
Hanya sebuah waktu yang menemani!
Berlari,
Hanya sebuah kekuatan dari kesedihan!
Terpenjara,
Hanya sebuah gejolak yang meronta dalam diri!
Sakit,
Hanya sebuah keadaan untuk menunggu!

‪#‎hanyamasalalu‬

Dia telah terbang jauh,
Menembus awan gelap menuju langit yang cerah.
Hatiku telah pergi jauh,
Mencari detak jantung yang setia menantiku.
Jangan lagi mencari sesuatu yang sudah hilang,
Terkubur dengan waktu yang tak kan pernah kembali.
Biarkan angin berlalu membawa kisah,
Melayang dengan mambawa kebahagian yang abadi.

‪#‎LukisanHati‬ ๐Ÿ’š

Dulu aku hanya melihat bayanganku berjalan seorang diri, tertatih penuh luka..
Jejak kaki yang aku tinggalkan hanya langkah yang terseret dalam kesepian..
Terdiam dingin dalam kesunyian yang menenggelamkan raga dalam kegelapan..
Diam, sendiri, dan beku dalam kotak kosong yang hampa..
Tapi kini cahaya datang dengan menyinari ruang yang gelap..
Tersenyum ditengah derasnya hujan yang membasahi hati tandus..
Menikmati udara hangat merengkuh hati yang dingin..
Berjalan, menari, dan bernyayi menyusuri ruang kasih yang penuh kemilau..

‪#‎BelajarHidup‬

Ajarkan aku Tuhan bagaimana mencintai, seperti Tuhan mencintai jiwaku
Ajarkan aku Tuhan untuk mengerti segala keadaan hidupku, seperti Tuhan mengerti hidupku..
Ajarkan aku Tuhan menghitung hari hari hidupku, seperti Tuhan menghitung sisa hari aku menjalani hidup..
Ajarkan aku Tuhan memaafkan orang yang menyakiti dan mengecewakanku, seperti Tuhan mengampuni aku yang mengecewakan dan membuatMu sedih..
Ajarkan aku Tuhan untuk kuat memikul segala permasalahan dan penyakit aku, seperti Tuhan kuat memikul dosa dan pelanggaranku..
Ajarkan aku Tuhan bersyukur atas apa yang aku miliki, seperti Tuhan bersyukur menciptakan aku di muka bumi ini..

‪#‎LukisanKehidupan‬

Belajar arti kehidupan seperti belajar dari burung yang siap mengepakkan sayapnya untuk terbang menghadapi segala kondisi cuaca..
Manusia tidak bisa menghindari masalah, tetapi manusia bisa mengendalikan dirinya menghadapi masalah dengan percaya bahwa musim akan berganti, waktu akan berlalu dan matahari kan terbit..
Kekecewaan, kemarahan dan kesedihan tidak dapat terbendung ketika hati tertusuk duri mawar dan jiwa dikoyak belati yang selama ini kita jaga melukai..
Dan akhirnya manusia bukan lagi berpikir untuk apa dan siapa kita hidup, tetapi bertanya apakah ini suatu ketulusan atau drama hidup yang disusun untuk menjadi tontonan yang memuaskan hasrat?
Menyapa Sang Pencipta untuk meminta perlindungan pun akhirnya menjadi jalan agar hidup berlanjut dan bertahan..
Tetapi inilah kisah hidup manusia yang tak selamanya berjalan di padang rumput yang hijau, terkadang tetesan darah pun harus kita alami untuk berjuang dan berkorban agar dapat keluar dari tindasan keegoisan..

‪#‎HasratCinta‬

Aku mencintai bukan untuk disakiti..
Aku mencintai bukan untuk dikhianati..
Aku mencinti bukan untuk dilayani..
Aku mencintai bukan untuk dilecehkan..
Aku mencintai bukan untuk direndahkan..
Aku mencintai bukan untuk didustai..
Aku mencintai bukan untuk dinantikan..
Aku mencintai bukan untuk dihancurkan..
Aku mencintai bukan untuk dibuang..
Aku mencintai bukan untuk disia-siakan..
Aku mencintai bukan untuk dimanfaatkan..
Aku mencintai bukan untuk dibinasakan..
Aku mencintai bukan untuk dipermainkan..
Aku mencintai karena aku untuk dicintai..

‪#‎CatatanKebahagiaan‬AkudanDia

Ketika aku terlarut dalam sedih, dia hanya berkata: "jangan terlarut dalam sedih, masih ada hal bahagia yang masih bisa dipikirkan"!
Ketika aku dalam diam membisu, dia hanya berkata: "ada apa, sayang? Yuk kita bicarakan."!
Ketika aku dalam keadaan down, dia hanya berkata: semangat, sayang kamu "canggih"!
Ketika aku sakit: "istirahat, jangan pikirkan hal lain, istirahat dan minum obat"!
Ketika aku serius, dia berkata: jangan terlalu serius serius2 banget sayang, nanti stres.!"
Ketika aku becanda, dia berkata: "sayang, hebat.!"
Ketika aku emosi, dia berkata: "sayang, mau makan dimana?"
Ketika aku menangis, dia hanya: "menggenggam tanganku hingga aku tenang.!"
Ketika aku marah, dia berkata: "sayang, ingat jangan stres.!"
Ketika aku putus harapan, dia berkata: "sayang, masih ada jalan.!"
Ketika aku ke RS, dia berkata: "sayang, aku nyusul yah nanti.!"
Ketika aku menemui dokter, dia bertindak: "merangkul, mengusap bahu dan mendengarkan setiap penjelasan dokter dengan baik.!"
Ketika aku cemas, dia hanya berkata: "sayang, jangan kuatir."!
Ketika aku bilang love you, dia berkata: "love you too sayang"
Dia, bukan pria yang sempurna, karena dia tidak diciptakan dengan sempurna. Tetapi dia punya cara yang sempurna untuk menerima keadaanku hingga detik ini!

‪#‎TolongKamiTuhan‬

Sudah banyak kematian yang saya lihat dan yang akan saya lihat.
Saya lihat bagaimana menderitanya dan perjuangan mereka untuk bertahan hidup, tetapi saya lihat bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia, karena mereka sedang berjuang untuk memohon pengampunan dan kesempatan untuk berbagi kasih untuk terakhir kalinya.
Detik detik kematian sangat begitu dekat, tak bisa kita menghindari, tetapi Tuhan beri kita kepekaan untuk memilih siapa yang akan menjemput kita, roh maut kah atau Tuhan sendiri.
Saya sudah melihat bagaimana kematian begitu dekat dalam kehidupan saya dan orang orang yang saya temui, ternyata tidak bisa dihindari oleh siapapun, meskipun kekayaan dan kekuasaan ada pada diri mereka, termasuk dokter dan mesin tercanggih sekalipun.
Menghitung detik detik kehidupan dengan bijaksana merupakan hal terpenting.
Memakai sisa kehidupan untuk berbagi kasih merupakan hal berharga.
Agar keabadian yang indah yang menjemput jiwa kita.

Friday, March 18, 2016

#JatuhCinta



Angin membawa cinta, entah kemana dia membawa cinta terbang..Ketika menanti cinta, biarkan angin menyentuh tabir hati yang berlalu tanpa cinta..Lelah menanti pun tak terelakan!Lalu, apalah arti menanti sesuatu yang tidak pernah tahu kapan cinta akan datang..Sering hati salah mengartikan arti cinta, dan tersadar bahwa itu bukan cinta ketika hanya berlalu tanpa kenangan..Cinta, dia terbang melihat dan menikmati kehidupan guna membentuk cinta menjadi sejati bagi sang belahan hati..Sang belahan hati pun menanti dan menjalani hidup untuk membentuk sang belahan hati menjadi penjaga cinta..Sang belahan hati akan tersadar bahwa arti penantian akan cinta adalah sebuah proses untuk menerima keabadian cinta..Dan cinta akan melepaskan diri dari petualangan ketika cinta jatuh kepada kesetiaan atas penantian..
#JatuhCinta

Mencari

Ketika melihat sekeliling, aku hanya bisa mengatakan Tuhan baik, sangat baik.
Ketika melihat masa lalu, aku hanya bisa mengatakan Tuhan baik, sangat baik.
Ketika melihat masalah, aku hanya bisa mengatakan Tuhan baik, sangat baik.

Thursday, March 17, 2016

Pengharapan



Semua mengharapkan kebahagiaan..


Semua mengharapkan kedamaian..


Semua mengharapkan impian yang terwujud..


Semua mengharapkan cinta yang tak pernah berakhir..


Semua mengharapkan keabadian..


Semua mengharapkan kemenangan..


Semua mengharapkan kesuksesan..


Semua mengharapkan kekayaan..


Semua mengharapkan keutuhan...


Tapi apakah semuanya menjadikan kesempurnaan suatu kehidupan?


Dimanakah pelajaran untuk menjadi kuat jika tidak ada tantangan?Dimanakah moment untuk berharap dan beriman jika semuanya mudah di dapatkan?Dimanakah waktu untuk bersabar dan berserah jika terlihat jelas di mata?


#formyself

Apa artinya Cinta?




Apa artinya Cinta?



Dia memberikan diri berkorban untuk yang dicintainya.


Dia menjelajah relung hati dan jiwa seseorang dengan kesederhanaan perhatian.


Dia berani memberikan janji kasih abadi yang tidak dapat diberikan oleh dunia.


Dia bersedia membalut luka akan masa lalu dengan pengampunan dan penerimaan yang tulus.


Dia mengembalikan setiap pecahan kekecewaan dengan kesabaran dan kelemahlembutan.


Dia tak pernah berpikir untuk meninggalkan karena ketidaksempurnaan.


Dia setia mengembalikan kepercayaan bahwa cinta sejati masih ada.


Dia memiliki banyak waktu untuk memeluk yang remuk hati.


Dia tidak mengenal siang dan malam untuk mendengar setiap curahan hati.


Dia tahu bahwa kesempatan adalah jalan terbaik untuk membawa yang terluka memperoleh masa depan yang indah.


Dia tak pernah berubah sedetikpun dalam mengasihi dan memperhatikan.


Dia sabar dan bertahan menghadapi setiap perilaku yang menyedihkan hatinya.



Dia adalah cinta dan kasih yang tak akan lekang oleh keadaan apapun.



#DialahCinta


Keadaan yang diingini

Jangan memaksakan keadaan seperti yang kamu ingini.

Tidak selalu keadaan yang bagus menjamin decak kagum dan memberikan penghargaan yang abadi dan tulus.

Semua keadaan baik adanya jika kita bisa menempati suatu keadaan dengan ucapan syukur dan tidak memperhatikan kata "gengsi" yang tidak pernah memberikan kedamaian pada hidup seseorang.

Semua hanya membutuhkan keikhlasan dan penerimaan tanpa tuntutan jika kita mengharapkan suatu kehidupan yang indah dan damai.

Keindahan hidup tidak selalu diukur dari kemewahan, melainkan kebahagiaan pada saat kita bisa menerima keadaan yang ada dengan ucapan syukur.

Sadarilah hidup tidak selalu bagaimana orang lain melihat kita, karena yang terutama dalam hidup adalah ketika kita selalu sadar bahwa Tuhan selalu menyertai hidup kita dalam keadaan apapun dan menerima kita tanpa menuntut suatu kemewahan, melainkan suatu kerendahan hati untuk mau dibentuk seturut kehendakNya.

Menjadi emas murni tidak semudah ketika membalikkan telapak tangan, dia menjadi emas murni ketika dia melalui proses peleburan dan tempaan.

Sebuah buku menjadi suatu buku yang berguna ketika buku itu dituliskan dengan kata-kata "yang membangun" yang berisi coretan dan robekan atas suatu kesalahan dan kegagalan, tetapi berakhir dengan kisah yang indah.

Sebuah hati bisa menjadi murni dan tulus, ketika dia bisa melihat suatu keadaan dengan persepsi Tuhan bukan dengan cara pandang dunia.

Kebesaran Hati dan  kekuatan jiwa adalah harta yang berharga dalam hidup manusia, karena dengan itu manusia tahu bagaimana menghargai kehidupan.

Meluaplah dalam tulisan ketika lidah tidak bisa lagi berucap!

Monday, December 26, 2011

AYAH

Ayah, sosok yang sangat berpengaruh atas kehidupan seorang anak.
Ayah, sosok yang sangat dibanggakan seorang anak dalam hidupnya.
Ayah, sosok yang seharusnya melindungi anak-anaknya dari hal-hal yang jahat dan yang buruk.
Ayah, sosok yang seharusnya mengeluarkan kata-kata bijak kepada anak-anaknya.
Ayah, sosok yang seharusnya memotivasi anak-anaknya dalam meraih masa depan.
Ayah, sosok yang berusaha menjaga perasaan anak-anaknya baik lewat perkataan dan perbuatan.
Ayah, sosok yang seharusnya bertanggung jawab memenuhi kebutuhan anak, terutama jiwanya sebelum mereka beranjak dewasa.
Ayah, sosok yang seharusnya berjuang keras membela hak atas anak-anaknya.
Ayah, sosok yang seharusnya bangga atas masa depan anak-anaknya.
Ayah, sosok yang seharusnya selalu ada saat anak-anaknya membutuhkan dia.
Ayah, sosok yang seharusnya mengasihi Ibu dari anak-anaknya dan selalu menghargai isterinya karena telah berjuang melawan maut untuk melahirkan keturunannya.
Ayah, sosok yang seharusnya menerima kekurangan dan kelemahan anak-anaknya dan tetap semangat untuk membesarkan anak-anaknya dengan kasih dan kebenaran Tuhan.
Ayah, sosok yang seharusnya mencari solusi atas permaasalahan keluarganya dengan cara yang benar dan setia.
Ayah, sosok yang seharusnya bengga atas kesuksesan anak-anaknya, apapun itu kedudukan dan pekerjaan yang mereka peroleh dengan cara yang jujur.
Ayah, sosok yang seharusnya mengarahkan anak-anaknya untuk hidup dengan jalan yang benar dan jujur.
Ayah, sosok yang seharusnya mengajarkan anak-anaknya untuk mengasihi Tuhan dengan setia.
Ayah, sosok yang seharusnya mendidik anak-anaknya untuk mengasihi dan menghormati ibu mereka dengan benar.
Ayah, sosok yang seharusnya menjaga setiap perkataan dan perbuatannya dihadapan anak-anaknya.
Ayah, merupakan panutan dan contoh atas anak-anaknya.
Ayah, jangan salahkan anak-anakmu terlebih dahulu sebelum kamu memarahi mereka, tetapi koreksi terlebih dahululah apa yang telah kamu perbuat dan perkatakan di depan dan di belakang mereka (anak-anak).
Ayah, jadilah contoh untuk anak-anakmu, karena ketika kamu menikah dan menginginkan keturunan (anak-anak), maka seharusnya kamu sudah siap dan bertanggung jawab atas hidup mereka secara spirituil, karakter dan cara hidup mereka.
Ayah, jangan manjakan mereka, tapi didiklah mereka dan persiapkan mereka untuk selalu hidup dalam suka dan duka dan bersyukur atas keadaan yang ada.
SAngat berat (mungkin) menjadi seorang ayah, tapi itulah "Penghargaan dan Kepercayaan" yang Tuhan berikan kepada seorang ayah.
Ayah, segenggam egoismu dapat menghancurkan "hati" anakmu.
TAPI
Ayah, segenggam kasih dan perhatianmu yang setia dan tulus dapat memenangkan "jiwa" mereka, karena dalam dirimulah "NYATA" tuntunan Tuhan dalam hidupmu.

I believe God will open your "door"...

For my beloved daddy...
whatever it takes, i will always LOVE you, dad.

God bless and with you, dad...

TIDAK ADA ZONA ABU-ABU.

1 Yohanes 1:6-10 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
Jika kita berkata, bahwa kita ...tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Amen.

Dalam Tuhan TIDAK ADA ZONA ABU-ABU.
Wahyu 3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Dan TUHAN bukan untuk kita perlakukan sesukanya.

Galatia 6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Mari kita gunakan hidup yg dari Tuhan untuk kemuliaan Tuhan.

Tuhan panjang sabar, tapi bukan untuk diajak mentolerir kesengajaan yang kita perbuat.

Lebรฎh baik daging kita sakit dan terkoyak daripada hati Tuhan.

Amen

Thank You, GOD

Hidup terus berjalan, berlalu dan memiliki kenangan yang tidak akan terlupakan.
Masa kecil, sekeras apapun didikan yang aku terima dari orang tua, itulah masa yang penuh dengan Perhatian yang ingin selalu aku dapatkan dari mereka, apapun dan bagaimanapun mereka mendidik aku, itu tidak akan pernah jadi hal yang sia-sia, karena didikan mereka mendatangkan kebaikan untuk masa depan aku!
Tapi semua... sirna, seiring dengan ketidakharmonisan pernikahan orang tuaku, tidak ada lagi perhatian, didikan, pelukan, dan keberadaan mereka dalam kehidupan aku secara nyata.

Apa yang mereka pikirkan ketika mereka memilih keegoisan mereka?hmmmm…yah tetap ego mereka. Karena pada akhirnya mereka memutuskan untuk membawa ego mereka masing2x, tanpa memperhatikan KEJIWAAN anak-anaknya.

Mereka hanya melihat kami ini dari luar kalau kami kuat, mengerti, hidup dalam pergaulan yang tidak bebas, lancar dalam study dan pekerjaan kami.

Kenyataan, pergaulan terburuk pun pernah aku jalani dan lalui, untuk mencari kebenaran menurut persepsi aku sendiri, mencari seseorang yg bisa menjamin dan memberi kepastian bahwa hidup aku ke depan tidak akan mengalami kehancuran seperti yang ak alami dalam kehidupan orang tua aku. Meskipun gagal berulang kali, aku tetap memaksakan pencarian aku seorang diri, yaitu mencari seseorang yang dapat memberi kehidupan yang benar menurut aku, yaitu pernikahan yang tidak boleh lekang oleh masalah apapun itu, dan itu aku paksakan kepada mereka yg mendekati aku, dengan cara memohon, membuat mereka KASIHAN dengan kondisi aku, dan segala macam cara, tapi apa yang aku peroleh dengan pencarian mengandalkan pemikiran dan kekuatan sendiri? TIDAK ADA.
Semua Tuhan gagalkan maksud-maksud yang tidak baik yang aku lakukan untuk KEPENTINGAN aku. (Thank you, GOD).

Mulai kehidupan malam? Itupun aku jalani, aku pikir itu bisa buat dan bantu aku untuk MELUPAKAN dan MENINGGALKAN masalah yg aku pikirkan dan aku pikul, ternyata Tuhan buat kejadian yang tidak aku suka, Dia Gagalkan kembali. (Thank You, God).

Sampai dengan Masa Depan, aku juga memberi tameng buat aku dengan tujuan bahwa nanti apabila aku menikah, tidak boleh suami  nanti merendahkan aku dan apabila suamiku meninggalkan aku, aku tidak takut dan tidak akan meninggalkan anak2x aku, karena aku BISA menghidupi diriku dan anak2x aku kelak, dan itu aku lakukan dengan Usaha Keras dan loncat dari satu perusahaan ke perusahaan lain yg bisa memberi aku high income. Tapi ada satu moment pada saat aku melamar dan Yakin aku telah mendapatkan pekerjaan itu (dengan sombongnya aku), Tuhan Gagalkan (Thank You, God).

Setiap aspek kehidupanku, dahulu aku jalani dengan mengandalkan kekuatan dan pemikiran sendiri, tapi Tuhan gagalkan itu semua tanpa melihat kekecewaan, air mata, amarah, emosi, dan keputusasaan aku meraih itu semua, Tuhan biarkan Gagal. Karena bukan itu yang Tuhan MAU terjadi dalam hidupku. (Thank You, God).

Tuhan itu bebas tapi terus mengingatkan aku, itu yang aku rasakan, Tuhan biarkan aku sebebas-bebasnya mengalami kehidupan yg penuh dengan Lumpur, tinggal dalam kegelapan, dan menjauh dari Dia, TAPI Tuhan itu mengingatkan aku dengan Roh Kudus yg Dia biarkan tetap tinggal dalam hidupku untuk terus berkata :
“Aku tidak akan pernah tinggalkan kamu, sedetikpun.
Percayalah kepada Aku;
Bersandarlah kepada pengertianKU, dan
Berserah penuhlah kepadaKU.”

Sejauh apapun aku berlari, Tuhan terlebih dahulu berada di depan aku, agar aku tidak jatuh dan terjebak.
Sekuat apapun aku berusaha, Tuhan yang memegang control hidupku.
Seegoisnya aku berpikir, Tuhan mengalahkan aku dengan kelembutan KasihNYA.

Tuhan terus yakinkan aku, bahwa tidak ada satu kuasa manapun yang boleh membuat aku menjauh dari padaNYA.
Tuhan terus yakinkan aku, bahwa meskipun satu-persatu meninggalkan kamu, Tuhan setia mendampingi aku.
Tuhan terus yakinkan aku, bahwa bagaimanapun orang tua dan saudara-saudara aku, mereka adalah salah satu anugerah Tuhan dalam hidup aku dan aku harus tetap setia, mengasihi dan memperhatikan mereka dengan kebenaran Firman Tuhan, sampai akhir hidupku.

Thank You, God, atas semua kejadian-kejadian dalam hidupku. Itu semua mendatangkan kebaikan dalam hidupku.

Tetaplah mengandalkan Tuhan dalam segala hal, karena hanya Tuhan yang mampu mengisi kehidupan kita yang kosong, bukan uang, kekuasaan, kesenangan, dan kesuksesan, Hanya Tuhan yang bisa!!

Tetap berdoa, apapun kondisi kita, karena dari Doalah mujizat itu nyata :)

Tuhan Yesus memberkati

Wednesday, June 8, 2011

The God Who Knows the End of Your Singleness


by Carolyn McCulley 
The 12-year-old boy strode across the conference stage with complete assurance, oozing the precocious seriousness of youth that can strike adults as charmingly amusing. But any patronizing thoughts present were soon squashed as 3,000 adults heard the evangelistic heartbeat of God in the words of the young speaker. After giving his testimony of being adopted from a Romanian orphanage by his American parents and his subsequent adoption into the family of God when he trusted Jesus for his salvation, Gabriel Spiro outlined his hopes for his future.
“Since becoming a Christian, I’ve had the dream to attend the PDI Pastors College,” he said to spontaneous, thunderous applause. “I feel like God has called me to be trained and equipped so that I can go and help the poor people and the orphans that are still living in Romania. My desire is to start a PDI church there in Romania. I thank God that He has brought me to my family and to Covenant Life Church—my extended family. I pray that by His grace I’ll be able to be trained in character in order to fulfill the calling of God.”
Watching from the back row that steamy May evening, I gave silent thanks to God for the plans He has for singles and families alike. Eight years earlier, a single woman from my church had wrestled with God as He called her to overlook her own desires for marriage and children in order to serve a good friend during an international adoption process by traveling with her to Romania. “What would I gain?!” Charlotte Ennis recalls. “I’d have to spend my own money, put myself at personal risk, and watch someone else return with children. I would return with ... nothing.”
Then 36, Charlotte was not certain that God did have marriage and a family in her future. It certainly had been a long wait and her hope was waning. She had no idea that she was facilitating the adoption of a child whose presence would be a blessing to many more than his own family. She had no idea that this little boy would develop a strong passion for the local church before he even hit his teens, and that he would be a regular and fruitful part of his church’s evangelism ministry. She had no idea that one day this little boy would speak to a gathering of churches about their collective mission and be the highlight of the evening. Nor did Charlotte know that on the same evening Gabriel spoke, she would be married—a gift from God to her at age 39—and the mother of several children.
But the One who “makes known the end from the beginning” (Isaiah 46:10) knew all of this, and it was His perfect plan that had been operating all along.
Moments like these are glimpses of the Lord’s sovereignty in action and treasures to be stored up in the hearts of single women especially. Only occasionally do we have the privilege of seeing so clearly how “in all things God works for the good of those who love him, who have been called according to His purpose” (Romans 8:28). We should cherish and retell those evidences of God's grace to encourage and strengthen each other. Our Lord is not a random God: His plan includes blessing us but also making us a blessing to others.
I didn’t know Charlotte when she was single, but I do remember reading her testimony in our ministry magazine, one that was written just weeks prior to her wedding. At the time, I was 32, a fairly new Christian, and to be unflatteringly honest, horrified at the prospect of having to wait until 39 to be married. Now I am 37, a little less arrogant (hopefully), and grateful for Charlotte’s example. Last year in my church, a woman got married for the first time at 43. That pushed Charlotte’s benchmark out of the way and gave me six more years to hope, so to speak.
In my extended season of singleness, I’ve had the time to ponder the risks and rewards of singleness from the perspective of both a rank unbeliever in my twenties and as a chaste Christian in my thirties. As I write this, I have been praying over the demise of two Christian marriages I thought were trophies of God’s grace—both of which were shipwrecked over sexual sin committed by the husbands.
Many years ago, one of the men had asked me out. I had declined the relationship, and he went on to marry someone else while I remained single, but now I grieve for his wife and daughters as they wrestle with the nuclear fallout of a perverse and unlawful form of sexual sin. Though I do not mean to imply that God wasn’t good for allowing this woman to marry my friend, I can certainly see where He spared me the “many troubles in this life” (1 Corinthians 7:28b) in marriage by keeping me single and unencumbered.
Three times so far I’ve been privileged to see why He said no to my prayers asking Him for specific men to be my husband. In each case, it wasn’t too many years later that I discovered I had been spared inheriting some serious sexual sin. That is one of the benefits of being an older single— I’ve lived long enough to see what unconfessed and unrepentant sin does to wreck the dream of living “happily ever after.” Those sad moments make me appreciate the pleasant places where my boundary lines have fallen (Psalm 16:6).
Why is knowing God and embracing His sovereignty so important when we’re single? We have to keep in mind that we’ve received this gift of singleness from the pierced hand of the One who bore all of our sins—from unbelief as singles to selfishness as marrieds. We can be like Peter who initially rebuked Jesus for His humiliating, yet glorious, plan of redemption, or we can be like Mary, who came to accept His plan and purposes and demonstrated it in the costly outpouring of perfume in anticipation of His burial. Confident of the Lord’s good plan for our lives, we can emulate Mary and spend our treasures (youth, dreams, desires) to further His purposes on this earth.
More importantly, when we are almost faint under the strain and worry of wondering if singleness is to be forever, we need to be reminded that there is an end to singleness: One day we will be at the wedding feast of the Lamb and we will be His bride. Even if we receive the gift of marriage on this side of heaven, that’s not our ultimate goal. It is a shadow and a type of what is planned for eternity and, like all things on this earth, it will have its conclusion in death.
Our Father knows the time when earthly gifts will be distributed and when they will be no more; He knows, as well, when the heavenly wedding feast will commence. We can blissfully rest in the knowledge that the future is better than anything we think we’ve missed now: Jesus is preparing us for the eternal rewards and eternal joys of a future He’s told us is too inexpressible for us to understand.
For His purposes, and within His covenant to always do us good (Jeremiah 33:14), He has declared for us that being single now and into the foreseeable future is His very best. He desires that we overflow with hope as we trust in Him (Romans 15:13) and His sovereignty in this season—redefining hope from hoping in a particular gift from God to trusting the God of hope unreservedly. 

conclusion :
Times of God will answer when my turn to be married or be single...
God knows what i need...He knows very well then my self...

Thursday, June 2, 2011

Menanti yang terbaik dari Tuhan

Menanti Yang Terbaik Dari Tuhan...
Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi. – Mazmur 130:5-6

Refleksi

Saya sering bertanya bagaimana saya dapat tetap sabar dengan rencana Tuhan bagi hidup saya ketika saya masih melajang. Seringkali saya membicarakan kesabaran mengenai rencana Tuhan ini, bukan sebuah rahasia – karena saya benar-benar ingin menikah. Fakta yang ada adalah begitu banyak momen ketika saya merasa lelah menantikan pria yang tepat untuk saya. Ibu saya pernah menantang saya mengenai hal ini, “Kamu perlu berserah dan mempercayakannya kepada Tuhan untuk hal ini,” ujarnya. Saya mulai menangis. Ibu saya benar. Saya kemudian bertanya, “Bagaimana saya dapat melepaskan sesuatu yang begitu penting dalam hidup saya?”

Melepaskan keinginan ini kepada Tuhan benar-benar merupakan sebuah proses, namun saya tidak menginginkan apapun bagi hidup saya jika memang Tuhan tidak menyediakannya bagi saya. Dimanakah sukacita dan kehidupan melimpah dalam menyelesaikan sesuatu yang tidak diinginkan-Nya dalam hidup saya? Melepaskan hal ini sungguh-sungguh membebaskan saya. Saya masih percaya bahwa Tuhan akan memberikan saya keinginan untuk menikah, namun saya akan percaya kepada Tuahn apapun yang terjadi.

Sampai Anda datang ke tempat yang ditinggalkan, rumput di tempat lain akan selalu tampak lebih hijau. Jika Anda tidak dapat menyerahkan sesuatu yang penting seperti itu, bahayanya adalah ketika keinginan itu datang, Anda akan bergelut dan tercekik dengan hal itu, dan mungkin Anda justru akan berakhir dengan melukai apa yang sebenarnya sangat Anda inginkan.

Saat ini saya merasa bahwa saya bisa memasuki pernikahan sebagai manusia seutuhnya. Daripada berdoa, “Tuhan, kapankan Engkau akan membawa pria spesial ke dalam hidup saya?” adalah lebih baik jika Anda berdoa, “Tuhan, saya tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran-Mu untuk masa depan saya... namun saya menantikan apapun itu dengan penuh harap, mengetahui bahwa Engkau lebih mengenal saya daripada saya mengenal diri saya sendiri.” Saya tidak menginginkan kurang dari apa yang Tuhan inginkan bagi hidup saya. Saya menginginkan kehendak-Nya yang terbaik terjadi dalam hidup saya.

Mencari Lebih Jauh

Apakah Anda pernah menunggu sesuatu begitu lama dan ketika hal itu benar-benar terjadi, tidaklah semenyenangkan seperti yang Anda harapkan? Apakah Anda pernah rindu membuka kado Natal dan setelah Anda melakukannya hadiah itu mengecewakan Anda? Apakah Anda pernah mengantisipasi sebuah event tetapi ketika hari besar itu tiba Anda kewalahan? Apakah Anda pernah bermimpi begitu hidup dan luar biasa namun ketika Anda terbangun Anda kecewa karena ternyata hal itu bukanlah kehidupan nyata?

Pengalaman ini dapat benar-benar membuat Anda frustrasi. Kita tentu tidak ingin harapan kita akan pernikahan itu mengecewakan, dan jika kita tidak hati-hati, kita bisa hidup di dunia fantasi penuh kebahagiaan yang tidak akan pernah bisa kita wujudkan dalam kehidupan nyata. Di sisi lain, rencana Tuhan bagi kita mungkin jauh melampaui apa yang dapat kita bayangkan. Nabi Yesaya memperkatakan perkataan ini:

Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian. Engkau menyongsong mereka yang melakukan yang benar dan yang mengingat jalan yang Kautunjukkan! – Yesaya 64:4-5

Kuncinya adalah jika kita menantikan Tuhan, Yesaya mengatakan, lanjutkanlah dengan berjalan bersama-Nya, bergaul karib dengan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan apa yang baik.

Menghidupi Firman Secara Nyata

Apakah Anda menempatkan kehidupan Anda dan masa depan Anda sepenuhnya di tangan Tuhan? Jika tidak, dengan tangan terbuka menghadap tanah, katakan kepada Tuhan bahwa Anda ingin melepaskan keinginan pribadi Anda. Kemudian balikkan telapak tangan Anda sehingga menghadap ke surga, dan katakan kepada Bapa Surgawi bahwa Anda menyerahkan masa depan Anda ke dalam kehendak-Nya bagi hidup Anda. Doa ini memang menakutkan, namun yang pasti Tuhan akan sangat menghargai doa-doa seperti ini.
Source : cbn.com

Jangan takut dengan waktu, usia, pertanyaan, dan masa depan!!
Tuhan selalu memiliki waktu yg tepat buat kita, usia yg tepat buat kita, pertanyaan yg tepat buat kita, dan masa depan yg tepat, pada waktuNYA yg TEPAT!!!
Kondisi ini seharusnya membuat kita semakin BERSERAH kepada Tuhan, bahwa segala sesuatunya seperti ketika melangkah menuju padang rumput yang hijau, pada saat menuju padang rumput yang hijau kita harus menempuh hutan yang kadang membuat kita takut akan kegelapan, bahaya dan ketidakpastian dalam melangkah. Tapi dibalik kelemahan itu seharusnya kita membutuhkan Petunjuk Jalan, bukan?? Petunjuk Jalan yg mengetahui seluk beluk hutan menuju padang rumput yang hijau, betul?..
Seperti itulah kehidupan kita, kehidupan ini tidak pernah terlepas dari ketakutan, kekuatiran, bahaya, ketidakpastian, dan kesusahan selama kita masih hidup dalam "kemah" ini!!!
Kita tahu kemah ini diciptakan oleh Tuhan, PASTINYA Pencipta TAHU apa yg DICIPTAKANNYA dan untuk apa diciptakan serta apa saja yg harus disiapkan Pencipta untuk ciptaanNYA, karena Pencipta BERTANGGUNG JAWAB atas apa yg diciptakan.
Tuhan menciptakan kita SANGAT BAIK, untuk Tujuan yang SANGAT BAIK!!
Ketika MAnusia dan Dunia berusaha menghancurkan Tujuan Tuhan dalam hidup kita, TETAPLAH berdiri TEGUH dalam KebenaranNYA, dan itu tidak akan pernah sia-sia!!
Berdoalah senantiasa, Hiduplah dalam Pengharapan, Berdirilah dalam kebenaranNYA, Tinggalah didalamNYA!!

Tuhan Yesus memberkati..

Cheers

Frisca Tobing